Rana

Satu hari setelah hari pernikahanmu, aku mengintip facebookmu. Banyak sekali ucapan dari teman dan kerabatmu di situ. Rana, apakah aku harus mengucapkan selamat pula padamu, atas nama solidaritas? ah….

“Jadi masih ada ya orang ini…?” Rawe melongok laptopku yang sedang membuka photo Rana ukuran besar.
“Hus… sana… ” kudorong Rawe sambil berusaha menghalangi monitor laptopku dari pandanganya.
“Jadi karena dia kamu menolak cintaku ya…”
” Hahaha tidak ada hubungannya…” kulempar buntelan kertas dekat meja ke arahnya yang sedang menuju dapur.
“Tidak apa-apa Nin, itu tandanya kamu masih manusia” teriak Rawe dari balik pintu kulkas.
Aku tersenyum mendengarnya, memangnya dia pikir aku ini robot apa? Rawe terus berakata-kata tapi tak lagi kutangkap dengan jelas.

Rawe Rahadian, saat ini adalah seorang agen asuransi yang cukup sukses. Orang tua kami bertetangga, jadi sejak kecil kami belajar di sekolah yang sama. Kadang di kelas yang sama pula. Perjalan hidup membawa kaki Rawe ke dunia bisnis dan manajemen, sedangkan aku ke jurusan arsitektur.